Menghitung…
Listrik sudah jadi kebutuhan dasar kita sehari-hari. Tapi, pernahkah kamu penasaran berapa sebenarnya biaya yang kamu keluarkan untuk menyalakan TV, AC, atau kulkas di rumah? Ternyata, menghitung biaya listrik per barang elektronik itu nggak serumit yang dibayangkan. Yuk, kita bahas cara mudahnya! 🔌💡
Dengan mengetahui biaya pemakaian listrik per barang, kamu bisa lebih bijak mengatur penggunaan elektronik di rumah dan menghemat tagihan bulanan. Apalagi di tengah kenaikan harga-harga saat ini, siapa sih yang nggak mau berhemat?
Daftar isi
Ringkasan:
- Hitung biaya listrik dengan rumus: daya (watt) × lama pemakaian (jam) × tarif listrik per kWh
- Setiap barang elektronik punya konsumsi daya berbeda yang perlu diperhatikan
- Kalkulator KWh membantu menghitung biaya listrik secara akurat dan praktis
Memahami Dasar Perhitungan Biaya Listrik
Sebelum mulai menghitung, kamu perlu memahami beberapa istilah dasar. KWh (Kilowatt hour) adalah satuan energi listrik yang dipakai sebagai dasar perhitungan tagihan. 1 KWh sama dengan 1.000 Watt yang digunakan selama 1 jam. Nah, setiap barang elektronik punya daya listrik yang berbeda-beda, biasanya tertulis di bagian belakang atau dalam manual book dengan satuan Watt.
Untuk menghitung biaya listrik, kamu perlu tahu tiga hal penting:
- Daya barang elektronik (Watt)
- Lama pemakaian (jam)
- Tarif listrik per kWh sesuai golongan rumahmu
Mengetahui Golongan Tarif Listrik Rumahmu

Langkah pertama adalah mengetahui golongan tarif listrik di rumahmu. Per April 2025, berikut tarif listrik PLN yang berlaku:
- Golongan R-1/TR daya 900 VA: Rp 1.352,00 per kWh
- Golongan R-1/TR daya 1.300 VA: Rp 1.444,70 per kWh
- Golongan R-1/TR daya 2.200 VA: Rp 1.444,70 per kWh
- Golongan R-2/TR daya 3.500 - 5.500 VA: Rp 1.699,53 per kWh
- Golongan R-3/TR daya 6.600 VA ke atas: Rp 1.699,53 per kWh
Kamu bisa mengecek golongan listrik rumahmu di struk tagihan listrik atau di meteran listrik.
Rumus Menghitung Biaya Listrik Barang Elektronik

Sekarang kita masuk ke rumus dasarnya. Untuk menghitung biaya listrik per barang elektronik, gunakan rumus berikut:
- Hitung konsumsi energi dalam Watt hour (Wh):
Konsumsi energi (Wh) = Daya (Watt) × Lama pemakaian (jam) - Konversi ke kWh:
Konsumsi energi (kWh) = Konsumsi energi (Wh) ÷ 1.000 - Hitung biaya:
Biaya = Konsumsi energi (kWh) × Tarif listrik per kWh
Contoh Perhitungan Biaya Listrik AC

Mari kita ambil contoh menghitung biaya listrik untuk AC ½ PK dengan daya 400 Watt yang digunakan selama 11 jam per hari dengan tarif listrik Rp 1.444,70 per kWh.
- Konsumsi energi per hari:
400 Watt × 11 jam = 4.400 Wh - Konversi ke kWh:
4.400 Wh ÷ 1.000 = 4,4 kWh - Biaya per hari:
4,4 kWh × Rp 1.444,70 = Rp 6.356,68 - Biaya per bulan (30 hari):
Rp 6.356,68 × 30 = Rp 190.700,40
Jadi, biaya penggunaan AC ½ PK selama 11 jam per hari dalam sebulan sekitar Rp 190.700. 💸I wanted to make the following corrections:
Remove the list of items after the calculation (I think that's not necessary given that we can only put one item at a time)
Put the button to the bottom of the tool
Remove the heading and text description below the heading (that's not necessary anymore)
Daya Listrik Barang Elektronik Umum
Untuk mempermudah perhitunganmu, berikut daftar perkiraan daya listrik beberapa barang elektronik umum yang biasa ada di rumah:
Barang Elektronik | Perkiraan Daya (Watt) |
---|---|
Lampu LED | 3-15 Watt |
Lampu Pijar | 25-100 Watt |
TV LED 32" | 50-80 Watt |
Kulkas 1 pintu | 70-150 Watt |
Kulkas 2 pintu | 150-300 Watt |
AC ½ PK | 320-400 Watt |
AC 1 PK | 700-850 Watt |
Mesin cuci | 300-500 Watt |
Rice cooker | 300-400 Watt |
Setrika | 300-1000 Watt |
Komputer | 200-400 Watt |
Laptop | 50-100 Watt |
Perlu diingat bahwa daya aktual bisa berbeda tergantung merek dan model. Untuk hasil yang lebih akurat, cek label atau manual book barang elektronikmu. 📝
Tips Menghitung Biaya Listrik Bulanan

Untuk menghitung total biaya listrik bulanan, kamu perlu menjumlahkan konsumsi energi semua barang elektronik di rumah. Berikut contoh perhitungan sederhana untuk beberapa barang:
- 10 lampu LED 10 Watt menyala 12 jam/hari:
10 × 10 Watt × 12 jam = 1.200 Wh = 1,2 kWh/hari - 1 AC ¾ PK (600 Watt) menyala 8 jam/hari:
600 Watt × 8 jam = 4.800 Wh = 4,8 kWh/hari - 1 TV LED (80 Watt) menyala 5 jam/hari:
80 Watt × 5 jam = 400 Wh = 0,4 kWh/hari - 1 kulkas (150 Watt) menyala 24 jam/hari:
150 Watt × 24 jam = 3.600 Wh = 3,6 kWh/hari
Total konsumsi energi per hari:
1,2 + 4,8 + 0,4 + 3,6 = 10 kWh/hari
Dengan tarif Rp 1.444,70 per kWh, biaya per hari:
10 kWh × Rp 1.444,70 = Rp 14.447
Biaya per bulan (30 hari):
Rp 14.447 × 30 = Rp 433.410
Cara Menghemat Biaya Listrik di Rumah

Setelah tahu berapa biaya listrik per barang, kamu pasti ingin menghemat, kan? Berikut beberapa tips praktis:
- Matikan barang elektronik saat tidak digunakan - Jangan biarkan dalam mode standby karena tetap mengonsumsi listrik 🔌
- Ganti lampu dengan LED - Lampu LED mengonsumsi listrik 80% lebih sedikit dibanding lampu pijar 💡
- Atur suhu AC dengan bijak - Setiap kenaikan 1°C bisa menghemat 5-10% energi. Suhu ideal 24-26°C ❄️
- Gunakan fitur timer - Atur timer pada AC atau perangkat lain agar mati otomatis saat tidak diperlukan ⏰
- Cabut charger dari stopkontak - Charger yang tetap terpasang mengonsumsi listrik meski tidak digunakan 🔋
- Bersihkan filter AC secara rutin - Filter yang kotor membuat AC bekerja lebih keras dan mengonsumsi lebih banyak listrik 🧹
- Manfaatkan cahaya alami - Buka tirai atau gorden di siang hari untuk mengurangi penggunaan lampu ☀️
Sering Ditanyakan
Apa itu KWh dalam tagihan listrik?
KWh (Kilowatt hour) adalah satuan energi listrik yang digunakan sebagai dasar perhitungan tagihan. 1 KWh setara dengan penggunaan daya 1.000 Watt selama 1 jam. Misalnya, jika kamu menggunakan perangkat berdaya 100 Watt selama 10 jam, maka energi yang dikonsumsi adalah 1 KWh.
Bagaimana cara mengetahui daya listrik barang elektronik?
Kamu bisa melihat informasi daya listrik (Watt) di label yang biasanya tertera di bagian belakang atau bawah perangkat. Informasi ini juga bisa ditemukan di manual book atau spesifikasi produk. Untuk perangkat yang lebih baru, kamu juga bisa mencari informasinya di website resmi produsen.
Apakah semua barang elektronik mengonsumsi listrik sama banyak?
Tidak. Setiap barang elektronik memiliki konsumsi daya yang berbeda-beda. Umumnya, perangkat yang menghasilkan panas atau dingin (seperti AC, setrika, pemanas air) mengonsumsi listrik lebih banyak dibandingkan perangkat elektronik lainnya seperti TV atau lampu LED.
Mengapa tagihan listrik saya lebih tinggi dari perhitungan?
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan perbedaan, seperti: adanya perangkat yang tidak terhitung, perkiraan daya yang tidak akurat, penggunaan yang lebih lama dari perkiraan, atau adanya biaya tambahan seperti biaya administrasi dan pajak. Selain itu, beberapa perangkat seperti kulkas memiliki siklus kerja yang tidak konstan.
Apakah mode standby tetap mengonsumsi listrik?
Ya, perangkat elektronik dalam mode standby tetap mengonsumsi listrik meskipun dalam jumlah yang lebih kecil. Fenomena ini sering disebut sebagai "vampire power" atau "phantom load". Untuk menghemat, sebaiknya matikan perangkat dari tombol power dan cabut dari stopkontak saat tidak digunakan dalam waktu lama.
Dengan memahami cara menghitung biaya listrik per barang elektronik, kamu bisa lebih bijak mengatur penggunaan listrik di rumah. Mulai dari barang yang paling boros listrik, kamu bisa membuat strategi penghematan yang efektif. Selamat mencoba dan semoga tagihan listrikmu bisa lebih hemat! 😊